Minggu, 23 Agustus 2009

Lentera Di Samudera Kegelapan

waktu telah memberiku beribu perkara.

ada khilaf dalam kata.

ada cela dalam bahasa.

ada acuh dalam sikap.

setitik maaf di laut dosa.

laksana lentera disamudra kegelapan.

berjuta kata menorehkan luka.

berjuta canda meninggalkan keping-keping dosa.


Mohon Maaf...
Lahir dan Bathin

Ternista Oleh Masa

tak terduga waktu telah lama mendikteku. disini kuternista oleh masa..
renggangkan rasa dan prasangka. terbungkam dalam derasnya dunia.
ingin kutuangkan segala asa, ingin kumuntahkan segala derita.
bila terkadang kuterlupa tentang hakekat yang sebenarnya.
ingin kututup gerbang kebencian, tapi kuterjebak relung kehidupan..
ampunkan jiwaku.. maafkan ragaku..
cuma itu yang kumau.. cuma itu yang kumau..
terbuka kembali jalan terang hidupku..
terbuka kembali jalan untukku..
cuma itu yang kumau.. cuma itu yang kumau..
terbuka kembali jalan terang hidupku..
terbuka kembali jalan untukku..

Rohaniawan yg gagal

Biarkan aku tetap disini
Meratapi semua takdir hidupku
Menghayati semua detak nafasku
Walau langkahku gontai
Aku mencoba bangkit...
Ku kan terus berusaha
Menggapai asa kembali
Secercah harapan membentang
Lelapkan ku dalam arogan
Aku kan tetap disini
Kenyataan telah menyadarkanku
Tak selamanya matahari bersinar
Semuanya akan terlihat indah pada waktunya
Merengkuh semua yg hilang
Aku Rohaniawan yg gagal

Haruskah Semuanya Terelakan...

terjerembah ku di kefatamorganaan
kerling mata buka asa terbungkam
sendu akhiri patahkan aral
gamang pondasi kalbu semarati dogma
tercabik serat kenistaan
cekal...rapuh...hampa raga terikat
kerak tak tersikat kelam abadi
sungkan sapa sepi pagi tak mau pergi
perkosai norma terasa hambar kini
arogan cuci pencaci maki basi
dusta diri, dengki iri menjadi
selimuti kemurkaan nurani tersudut
pijar bara bakar rindu kehijauan
tepis angkuh awan arakan legam hitam

haruskah semuanya terelakan...

Hitam - Putih

Saya telah terbunuh berkali-kali.
Tapi Tuhan masih inginkan saya untuk berjalan dan berjalan.

Saya telah mencoba berkali-kali.
Tapi Tuhan masih inginkan saya untuk berusaha dan berusaha.

Saya telah bertanya, apa ini sudah berakhir?
Tapi Tuhan masih inginkan saya untuk mengulang dan mengulang.

Saya telah berjalan di jalur yang lurus.
Tapi Tuhan masih inginkan saya untuk mencoba berhenti di persimpangan.

Dan semua ini membuat saya meledak dan meledak.
Tidak ingin bertanya, pada Tuhan apa salah saya.
Saya berterima kasih.

Terimakasih Tuhan telah membuat saya merasakan tajamnya pisau yang menancap di hati.
Terimakasih Tuhan telah membuat saya terjatuh dan luka.
Terimakasih Tuhan telah mengenalkan saya pada jalan yang lain.

Terimakasih Tuhan untuk hukuman ini yang sepertinya saya tak harus alami.