Kamis, 28 April 2011

Climbing – Konstruksi Sepatu Climbing

Climbing – Konstruksi Sepatu

Macam-macam konstruksi sepatu

Konstruksi sepatu terdiri dari 2 macam board-lasted dan slip-lasted. Dari segi kecocokan dengan kaki yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Model ada 4 macam: Lace-up (baca: leis-ap) yaitu yang menggunakan tali, slipper atau slip-on, velcro dan ada pula yang zipper/ menggunakan ritsleting. Bahan bagian atas sepatu biasanya terbuat dari kulit tujuannya yaitu untuk kenyamanan setelah sepatu tsb sering dipakai. Bahan lain yang digunakan dan makin populer untuk bagian atas sepatu yaitu kulit palsu atau sintetis yang tidak akan terlalu melar dibandingkan dengan kulit asli.

Jenis Sol Karet

Kehadiran “Sticky Rubber” atau karet lengket pada sol sepatu merevolusi perkembangan olah raga Rock Climbing. Bahkan kehadiran sepatu panjat tebing dengan karet khusus ini dianggap curang oleh beberapa pemanjat tebing naturalis pada saat itu. Di tahun 1939 seorang pemanjat dari Itali bernama Vitale Bramani menciptakan karet baru untuk kegiatan manjat. Itulah sebabnya karet tsb dinamakan VIBRAM kependekan dari nama penciptanya. Setelah itu Pierre Alain (PA) dan Emil Bordenaulin (EB) menciptakan sepatu panjat tebing pertama di tahun 1940-an yang dikenal dengan nama EB yang sangat terkenal pada taun 1979. Jenis karet yang digunakan waktu itu sangat keras. Sepatu panjat tebing ini kemudian dilanjut populerkan oleh Boreal. Sejak itu sol karet yang lengket ini menjadi keharusan bagi setiap pemanjat tebing. Ada bebagai jenis karet yang digunakan pada sepatu panjat tebing. Umumnya setiap perusahaan pembuat sepatu mempunyai formulasi tersendiri dalam merancang campuran kimia karet sol sepatunya dan memberi nama istimewa untuk karet mereka seperti karet Vibram dari La Sportiva, Stealth c4 dan Stealth Onyx dari Five Ten , Gryptonite dari Montrail, FS-QUATTRO dari Boreal dan lain-lain. Meskipun bahan pembuatan karet dan nama sol sepatu yang berbeda, pada prinsipnya kesemua merek sepatu panjat tebing terkenal didunia enggak jauh berbeda dari segi kelengketan di tebing meskipun dari sisi keawetan jangka panjang dan kualitas pembuatan bisa dibilang beraneka ragam.

Cocok dan Pas, harus itu!

Cari seketat mungkin. Awalnya sakit enggak apa-apa dan kamu enggak bakalan rugi. Cara yang gampang untuk memilih ukuran ketat yaitu cari sepatu seketat- ketatnya tapi jangan sampe terasa sakit, sekali lagi benar-benar ketat. Setelah kamu dapat ukurannya misalnya 39 EURO, sepatu yang kamu beli ukurannya harus turun satu atau setengah angka yaitu 38 atau 38 1/2. Dengan ukuran yang lebih kecil ini kaki kamu bakal sakit tapi kalo udah dipake lama dan melar, bakal pas banget dan enggak kegedean. Just perfect! Ingat, waktu mau beli sepatu jangan lupa melepas kaos kakimu. Untuk sepatu yang high performance jari kaki harus menekuk dikit dan menyentuh bagian muka sepatu.

Stretch antara sintetis dan kulit. Kulit asli lebih disukai karena bakal lebih nyaman tapi teknologi kulit sintetis juga udah sangat canggih bikin kulit “palsu” tersebut lembut, enak dipake dan sangat kuat. Yang sintetis enggak bakalan melar banget ketimbang yang buatan kulit asli.

Eggak ada ukuran pasti diantara berbagai merek. Ada tiga jenis ukuran sepatu yaitu EURO (Eropa= 2 digit) , US (Amerika=1 digit) dan UK (Inggris=1 digit dan biasanya satu angka lebih rendah dari ukuran US). Pada kenyataannya walaupun angka ukurannya sama kalo merek sepatu berbeda maka ukuran sebenarnya juga berbeda, jadi kamu enggak beoleh membeli sepatu sekedar dari melihat angka ukuran. Kamu harus mencobanya langsung atau penyesalan bakal datang kemudian.

SUMBER : http://catros.wordpress.com/2007/03/26/climbing-konstruksi-sepatu/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar