Rabu, 27 April 2011

Bouldering

Bouldering:

Quote:
Bouldering adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan baik tenaga maupun teknik. Tapi, diintimidasi oleh dinding-dinding yang terjal dan gerakan-gerakan yang melemahkan kekuatan dari gua-gua bouldering (bouldering caves), kebanyakan dari pemanjat-pemanjat pemula menghabiskan waktunya dengan toproping di gelanggang olahraga (gym). Disinilah asyiknya, latihan dua jam yang efektif akan menolong para boulderer baru berolahraga dengan resiko minim untuk frustasi, berlebihan berlatih, dan kegagalan yang terus menerus sering dikaitkan dengan dinding bouldering di dalam ruang yang buruk.

"sukses menghasilkan sukses". Menggunakan mantra ini, kamu akan menggunakan jam pertama latihanmu untuk mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk melakukan gerakan yang lebih keras lagi. Bouldering merupakan satu cara yang secara teknis menuntut kedisiplinan memanjat- - - cara kamu meraih peganggan, memindahkan beratmu dan kecepatan dimana kamu memanjat semuanya berubah pada setiap gerakan dan rangkaian yang kamu coba. Makin sulit gerakan yang kamu selesaikan dengan sukses, semakin banyak teknik yang kamu pelajari dan semakin cepat tubuhmu menyesuaikan pada tantangan-tantangan baru. Jadi tujuannya adalah menemukan problem-problem yang cukup sulit untuk mengetes batas kemampuanmu, tapi cukup mudah untuk menyelesaikannya dalam jam pertama tersebut. Inilah beberapa tip untuk memilih problem:

Mulailah dengan problem kira-kira enam gerakan - cukup panjang untuk mengetes kekuatan dan teknikmu, tapi tidak begitu panjang sehingga menguras tenagamu. Jauhi problem-problem yang kamu dapat lakukan pada percobaan pertama atau kedua. Itu semua terlalu mudah.

Hindari negatif progres. Jika kamu gagal terus-menerus pada satu gerakan, atau menjadi buruk berturut-turut pada usahamu, problem yang kamu pilih mungkin terlalu susah.. Pilihlah problem yang lebih mudah.

Setelah kamu mendapatkan problem yang bagus, latihlah gerakannya. Lakukan percobaan dengan foothold (penahan kaki) dan posisi tubuh yang berbeda. Latih problem tersebut per section, latih ulang dan sempurnakan tiap-tiap gerakan. Ingat, kamu tidak perlu mulai dari tanah setiap saat!

Istirahatlah yang banyak. Biarkan dirimu istirahat antara tiga sampai lima menit sebelum mulai lagi.Kamu harus merasa segar untuk setiap usahamu.

Rancang problemmu sendiri. Jika problem-problem tersebut tampak terlalu sulit, pilih enam kendi (jugs) dan ciptakan menurutmu urutan untuk menghubungkan kendi-kendi tersebut. Siapkan problem problem yang masing-masing saling menantang.
Ingat, sukses adalah tujuan akhir. Batasi dirimu dengan satu atau dua problem yang kamu dapat kirim (selesaikan) pada jam pertama.

Mari kita coba hal tersebut lagi. Satu dari hal-hal yang paling membatasi yang dilakukan oleh para pemanjat dari semua level adalah meninggalkan proyek tersebut sekali saja mereka telah dapat menyelesaikannya. Jika kamu telah memilih problem yang berat, mulailah latihan yang sebenarnya! Kamu akan menggunakan jam kedua untuk kembali dan memeras setiap ons efisiensi keluar dari urutan yang telah dikenal, menyatupadukan teknikmu dan membangun ketahanan pada saat yang sama.
Cara yang baik melakukan hal ini adalah "Rule of threes:" Tiga rangkaian dari tiga wakil dengan tiga menit istirahat. Misalnya, kamu telah menghabiskan sepasang seisen (session) melatih problem yang sulit selama jam pertama, dan sekarang hampir terasa mudah. Waktunya pindah pada jam kedua.

Problem ini menjadi rangkaian pertamamu. Sekali kamu memulainya, kemudian istirahatlah selama tiga menit. Mulai lagi, tiga menit istirahat lagi. Kamu mulai yang ketiga kalinya. Sekarang ambil 10 menit istirahat. Ulangi pola ini untuk dua atau lebih problem dan kamu telah berlatih.

Kurang adalah lebih. Untuk pemanjat pemanjat pemula, pencapaian prestasi yang terbesar datang lewat teknik yang bertambah baik - bukan dari kekuatan ataupun ketahanan. Dan teknik paling baik dikembangkan jika tubuh mendapat istirahat yang baik. Untuk alasan-alasan ini, paling sedikit istirahatlah sehari antara hari-hari latihanmu, atau lebih jika kamu merasa kelelahan. Jangan takut menghabiskan begitu banyak waktu ditempat tidur. Satu dari hal-hal yang luar biasa tentang bouldering ini adalah bahwa kamu lebih dapat meningkatkan panjatanmu dalam latihan dua jam dibandingkan selama semalaman tegang dengan toprope. Jangan terintimidasi dengan dinding-dinding bouldering dan mutan-mutan remaja yang memamjat bersama mereka. Bouldering di dalam ruangan tidaklah harus brutal / kasar, dan itulah salah satu cara terbaik bagi pemanjat-pemanjat pemula untuk meningkatkan tehnik-tehnik mereka


Spoiler for Sepatu Panjat:
Quote:
Dalam panjat tebing, sepatu mempunyai perananan yang sangat penting. Bukan sekedar melindungi kaki, tapi membantu Anda untuk menginjak, mencengkeram dan berinteraksi dengan batu-batu yang akan Anda lewati. Oleh karena itu, sepatu panjat tebing didesain dengan bentuk yang berbeda-beda untuk setiap situasi. Maka jangan heran kalau Anda menemukan banyak sekali tipe sepatu panjat tebing. Untuk memilihnya Anda harus menyesuaikan dengan bentuk kaki Anda dan juga medan yang akan Anda lalui. Ada tiga hal yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk memilih jenis sepatu, yaitu:

Pertama. Buat rencana panjat tebing Anda. Langkah pertama untuk mendapatkan sepatu yang tepat adalah menentukan jenis, lokasi dan tujuan petualangan Anda. Di sini Anda sudah memilih jenis panjat tebing yang akan Anda jalani, apakah pada tingkat permulaan, menengah dan mahir. Terus tentukan lokasi dan rute yang akan dilewati. Selanjutnya Anda tinggal memilih sepatu, apakah untuk keperluan panjat tebing dalam jangka panjang, seharian atau cuma beberapa saat. Anda perlu juga membedakan jenis sepatu untuk kompetisi dan rekreasi. Ingat pula teknik panjat yang akan Anda pakai, apakah edging, smears, pocket climbing, crack climbing atau kombinasi dari berbagai teknik itu.

Memang, tidak ada sepatu yang bisa memenuhi semua kriteria di atas. Namun, setidaknya Anda bisa mencari sepatu yang hampir memenuhi kebutuhan Anda. Misal, Anda seorang pemula maka Anda bisa memilih sepatu serba guna yang dapat Anda pakai untuk berbagai lokasi pemanjatan. Jika Anda seorang panjat tebing senior, Anda bisa memilih jenis sepatu yang sesuai dengan lokasi khusus yang akan Anda lewati. Perfoma sepatu pemanjatan tergantung pada bahan yang dipakai serta cara pembuatannya. Berikut ini ada beberapa perbedaan dan perbandingan dari setiap jenis sepatu:

Shoe height / cut. Bentuk sepatu yang tinggi memberikan perlindungan ekstra pada kaki dan pergelangan kaki Anda dari goresan dan benturan. Sebaliknya, sepatu pendek (cut) kurang bisa melindungi pergelangan kaki, tetapi memberikan kebebasan kepada Anda untuk bergerak dan menggunakan teknik-teknik panjat tebing tingkat tinggi.

Basic design. Sepatu yang dilengkapi dengan tali dan penutup lebih mudah untuk dipakai dan dilepas. Sepatu seperti ini sesuai untuk pemanjatan di batu-batu besar atau pun dipakai untuk olah raga biasa. Bahkan kadang-kadang setelah petualangan sepatu ini dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

Support/midsole stiffness. Sepatu support stiffness memiliki alas (sole) yang tinggi sehingga bisa melindungi kaki Anda dari batu-batu kecil. Sedangkan sepatu midsole stiffness yang mempunyai alas sepatu pendek memberi kebebasan kepada Anda untuk bergerak, termasuk melewati lubang-lubang batu yang kecil. Bahkan sepatu jenis ini bisa memudahkan Anda untuk menerapkan teknik pemanjatan yang sulit (misal smearing.

Toe profile. Bentuk sepatu yang meruncing dimana bagian depannya disesuaikan dengan bentuk jari kaki (seperti pada sarung tangan) sehingga membantu Anda untuk melewati celah-celah yang sempit. Sepatu tersebut nyaman dan enak untuk melakukan teknik smear.

Bentuk sepatu. Setelah Anda mengetahui tipe-tipe sepatu seperti di atas maka pembicaraan selanjutnya adalah bagaimana sepatu itu dibuat. Walau masing-masing pabrik memiliki cara yang berbeda untuk membuat sepatu, namun teknik itu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu semi flexed dan gambered. Semi flexed adalah cara pembuatan sepatu yang masih tradisional dan berdasarkan pada anatomi kaki manusia. Sepatu ini cocok untuk Anda yang masih berada pada tingkat pemula dan menengah. Sedangkan bagi pemanjat mahir Anda bisa memilih bentuk sepatu gambered. Bagian depan sepatu ini dibentuk sesuai dengan jari kaki, sehingga memungkinkan Anda untuk melewati tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Bagi pemula, jarang yang memilih sepatu seperti ini.

Konstruksi. Konstruksi sepatu dapat dibedakan pula menjadi dua yaitu slip lasted dan board lasted. Bagian bawah sepatu slip lasted pendek sehingga sangat fleksibel dan sensitif. Dengan sepatu ini Anda bisa merasakan batu-batu yang Anda pijak. Sedangkan sepatu board lasted berbentuk tinggi termasuk bagian bawahnya, sehingga mampu melindungi kaki Anda.

Setelah membuat rencana panjat tebing dan menyesuaikan jenis-jenis sepatu yang cocok dengan rencana tersebut maka langkah selanjutnya adalah memusatkan perhatian pada kategori umum dan mencari sepatu yang nyaman buat kaki Anda.

Kedua. Fokus pada kategori umum. Sangat sulit bagi Anda untuk memilih sepatu yang memenuhi standar untuk semua situasi. Di dunia panjat tebing dikenal tiga kategori sepatu, yaitu:

All purpose. Sepatu jenis ini dipakai untuk panjat tebing secara menyeluruh, baik teknik crack, edge maupun smear. Sepatu ini sangat populer untuk pemanjat pemula, pemanjat umum dan pemanjat yang suka naik ke berbagai kondisi tebing. Tipe sepatu ini adalah tinggi (menutup mata kaki) sehingga bisa melindungi kaki. Selain itu desain sepatu tersebut juga nyaman untuk perlindungan.

High performance. Sepatu jenis ini dibuat untuk kompetisi panjat tebing dan rute-rute pemanjatan yang sulit. Desain sepatu ini pendek dan sangat ringan sehingga memudahkan Anda untuk melakukan teknik-teknik pendakian yang sulit.

Slippers. Bentuk sepatu ini mirip dengan kaki Anda. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai second skin. Dengan bentuk yang tipis dan tempat jari kaki, sepatu ini sangat sensitif terhadap batu-batuan. Sepatu slippers sesuai untuk latihan, panjat dinding maupun tebing yang memiliki batu-batu besar.

Sebelum Anda memutuskan untuk memilih sepatu yang sesuai, coba perhatikan sepatu itu secara detil, baik ketinggiannya, bagian bawahnya (sol), bahan sol serta bahan sepatu. Sebisa mungkin Anda memilih sepatu yang dibuat dari bahan kulit kualitas tinggi sehingga kenyamanan Anda benar-benar terjaga.

Ketiga. Pastikan kenyamanan sepatu. Salah satu pertimbangan Anda untuk membeli sepatu adalah faktor kenyamanan. Karena itu, cobalah sepatu yang Anda inginkan sebelum Anda membelinya. Sebaiknya, Anda mencoba sepatu pada siang hari serta mengenakan kaos kaki. Jika sepatu yang Anda pilih memiliki tali, kenakan tali itu seluruhnya. Pastikan bahwa kaos kaki Anda tidak terlipat sehingga sepatu itu benar-benar sesuai dengan ukuran Anda. Pilihlah sepatu yang pas, tapi jangan terlalu sempit karena kaki Anda bisa sakit. Usahakan sepatu yang ramping. Lebih baik agak lebar dibanding terlalu panjang. Dengan demikian jari kaki Anda bisa menapak kuat pada tebing yang Anda lewati.

Jika Anda merencanakan untuk panjat tebing dalam jangka pendek dan rute yang sulit maka pilihlah sepatu yang rendah dan lebih ketat. Sepatu seperti ini mempunyai kontrol yang optimal. Namun bila Anda akan melewati jalur yang panjang dan general climbing maka pilihlah sepatu yang pas tetapi tetap nyaman. Bila sepatu yang Anda pilih mempunyai tempat jari (kantong jari kaki) maka perhatikan ukuran itu. Jangan sampai jari-jari kaki Anda harus terlipat karena kesempitan.

Selain itu Anda pun harus memperhatikan ukuran sepatu. Maklum, standar ukuran yang dipakai berlainan, baik di Eropa, Amerika maupun Inggris. Satu hal lagi yang harus Anda camkan, yaitu persoalan kaos kaki. Ada sementara orang yang memilih panjat tebing tanpa menggunakan kaos kaki karena merasa lebih sensitif terhadap jalur yang dilewati. Namun ada pula yang senang mengenakan kaos kaki ketika melakukan pemanjatan. Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda.


Spoiler for Climbing Tips:
Quote:
Jika anda baru dalam hal rock climbing, tips berikut ini hanya untuk mengingatkan anda.

1. Carilah petunjuk yang benar sebelum melakukan pemanjatan diluar.
Jangan berasumsi bahwa kemampuan anda yang dipelajari dan didapat dari climbing gym (wall) bisa ditranslate kan pada tebing alam. Dan jangan berasumsi
teman yang berpengalaman akan tahu semua yang anda ingin ketahui.

2. Formulakan rencana pemanjatan dengan teman memanjat anda sebelum memulai pemanjatan.
Jika anda bertindak sebagai leading, apa yang akan ada lakukan di puncak? akankah anda melangkah, meloncot atau tiarap? Apakah panjang tali anda cukup untuk membawa kembali anda turun? Walaupun anda belaying atau toproping, sangat perlu untuk tahu mengenai hal ini. Banyak pemanjatan yang eror dikarenakan oleh rencana pemanjatan mereka tidak jelas dari awal pemanjatan.

3. Back up system, dan jangan pernah percayakan hidup anda pada single pro.
Gunakanlah pengaman ganda, jadi jika satu point gagal maka yang lain akan menjadi penyelamat anda. Sebagai contoh, jangan pernah top rope dengan hanya satu pengaman (termasuk bolts), buatlah dua meskipun berarti akan menelantarkan satu carabiners. Pada rute sport, cantelkan pada dua buah pengaman dengan mengunakan dua buah quickdraws, bukan satu. Untuk lebih yakin mintalah seluruh tim anda untuk mengecek simpul, buckle harness dan alat belay.

4. Toprope lah pada peralatan pribadi anda bukan pada fixed anchors.
Tali akan membuat anchors menjadi friksi. Lakukanlah sesuatu untuk pemanjat lain dan jagalah ketahanan usia dari anchors dengan melakukan toproping dari quickdraws anda sendiri, atau mungkin lebih suka dengan screwgate carabiners pada sling. Bisa juga anda menjaga setiap anchor dan tali anda dengan cara rappeling dari pada turun dengan slacking.

5. Cek system sebelum anda memutuskan untuk turun.
Jika anda turun akan turun, pastikan belayer anda siap menahan tubuh anda lewat tali sebelum anda melepaskan pengaman anda. Jika anda turun dengan rappeling, lakukanlah ini buat anda. Dengan cara ini anda bisa yakin bahwa anda terikat dengan benar pada tali dan sistemnya benar-benar dilakukan dengan benar. Juga jangan lupa untuk memeriksa anchors pengaman, jika anda tidak yakin dengan pengaman tersebut, buatlah pengaman backup sebelum turun.

6. Komunikasi
Climbing atau pemanjatan adalah kegiatan partnership. Jika anda tidak bisa berbicara atau berteriak, maka ciptakanlah suatu sistim komunikasi diam, seperti menarik-narik tali, yang akan menjadikannya sebagai pengirim pesan pada partner anda. Sekali lagi rencanakanlah sistem komunikasi sebelum anda meninggalkan permungkaan tanah.

7. Jika anda tidak yakin, jangan lakukan
Jangan mencoba untuk bergantung dan turun dengan memakai anchor yang anda tidak percayai 100% apakah tidak terikat atau terikat secara benar. Jika tidak yakin sebaiknya anda turun dengan cara rappeling, dan buatlah anchor backup sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar